Sayonara, Senja.. **Primordia senja -end-

Ku bebaskan camar yang lama ku tawan

Hati liar telah kembali pada luasnya dunia

Ada kegamangan menembus sela setiap daging, urat dan otot paru hati ku…

Ragu seenaknya menampakan ujud dan menggeser tenang diwaktu ku

Aku melepaskan primordia ku…

Mengubahnya menjadi hal biasa saja…

Lembayung mengibaskan warna keagungannya..

Seperti ku lepaskan pula keagungan cinta ku pada mu

Primordia. Kelam, ku bungkus menjadi mimpi seperti cerita saja…

Lembayung merona dikelamnya langit jiwa ku. Separuh warna dari merahnya senja dengan pasif menghiasi keinginan.

Kabut tipis turun dengan lembut menyerbu setiap ruang untuk penaklukan yang tanpa perlawanan. Kekuatan kabut memang mengalahkan bangganya bumi bertolak pinggang di kekuasaannya yang luas.

Teruntuk; Lelaki yang selalu menjadi penggoda dari sadar ku, Prima Irawan Fachruddin Faruq..

Kekuatan Senja_ku,

Bening malam. Menghantar luka pada janji yang ku buat 6 tahun yang lalu, bahwa aku akan menemui mu, menjemput mu, menyapaikan perasaan ku…sepertinya aku sudah menepati itu.

Aku memikirkan, bahwa sungguh bahagia jika kita bisa memiliki orang yang paling kita cintai, tapi ternyata tidak!cinta dan harapan tak seindah yang ku jalani.

Dulu di dinginnya sikap mu, kucari cinta itu. Aku yang sendiri dan seorang penyendiri. Membenci ramai yang ku tangisi karena kerinduan. Air mata, menjadikan ku manusia egois yang paling sempurna.

Savanna cinta ku, Prima Irawan Fachruddin Faruq..

Aku hanya bisa mengatakan kata “Maaf..”

Aku tidak mengingkari janji untuk menemui mu.. menyampaikan perasaan ku..bahwa aku menyayangi mu. Entah itu perasaan yang tersisa dulu, entah memang itu selalu ada dalam benak ku..

Iya, Engkau adalah hasrat yang tidak bisa ku pendam. Bahkan aku tidak sanggup untuk melupakannya.

Siapa engkau bagi ku.. kita sepakati yakni engkaulah senja yang kuimpikan!

***

“Kenapa tiba-tiba memutuskan begitu saja?”

Entahlah Senja_ku.. Mestinya aku puas bukan?! Orang yang selama ini aku inginkan membalas perasaan ku. Kenapa aku tidak bahagia sama sekali?!

Wajah yang sering ku mimpikan..

“Apa ini pembalasan waktu itu?!”

Aku tidak memiliki dendam sebegitu beratnya pada mu, senja_ku..

Demi Tuhan, aku tidak berniat untuk membalas apa yang pernah terjadi.

“Kenapa disaat aku sangat sayang sama kamu?! Kenapa harus berpisah?! Pencarian itu sudah berakhir bukan?!”

Entahlah, senja_ku..

“Gomenasai.. Sayonara, Senja..”

Terberai rajutan harap ku, menjadi manik pecah di luasnya kehampaan…

Membuncah rasa sedih ku, menutupi senang sesaat atas kepemilikan mu…

Sendiri… aku benar-benar merasakan itu!

Prima Irawan Fachruddin Faruq..

Hilang mu tak akan terganti..

Anggaplah aku kejam. Maaf, Senja..

 

***Asa dina pangimpian urang kudu pipisahan.. Dalah kumaha, urang teubisa nolak najan kaasih manteng teubisa dipapalerkeun.. mun takdir geus merankeun kaparigelan nana, urang ngan bisa pasrah.. najan pait bari peuheur! najan pada pada beurat, meureun duriat geus kudu pegat! takdir teu beunang dipungkir, kadar te beunang disinglar! Kaasih nu rohaga kudu ambruk dijumawana kakuasaan takdir.. Sayonara..

 

Leave a comment